ARTIKEL RGB-RinoArifH-1103150053-SK3H

ARTIKEL RGB-RinoArifH-1103150053-SK3H

ARTIKEL PRAKTIKUM FISIKA

RESONANSI GELOMBANG BUNYI

0

RINO ARIF HIDAYATTULLAH

1103150053

SK3H

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM

UNIVERSITAS TELKOM

2015

Daftar Isi

 

Kata pengantar……………………………………………………………………………………………….

Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………..

Tujuan………………………………………………. …………………………………………………………

Alat dan bahan……………………………………………………………………………………………….

Teori……………………………………………………………………………………………………………..

Hasil Percobaan……………………………………………………………………………………………..

Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………..
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel dengan judul ”SUPERPOSISI GELOMBANG BUNYI”.

Meskipun penulis berharap isi dari artikel ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar artikel ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar artikel ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan, November 2015

Penyusun

 

 

Rino Arif H

 

Pendahuluan

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat  dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal atau menghitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Pada umumnya bentuk gelombang di alam adalah sangat kompleks dan sulit digambarkan secara sistematis karena ketidak-linieran, tiga dimensi dan mempunyai bentuk yang random (Suatu deret gelombang mempunyai periode dan tinggi tertentu

Resonansi gelombang bunyi

  1. Pengertian

Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena benda lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi sumber itu. Lalu bagaimana gelombang bunyi merambat? Gelombang bunyi merambat melalui medium, seperti gas, cair, ataupun padat. Tanpa adanya medium, kita tidak dapat mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh getaran benda. Dalam rambatannya gelombang bunyi mempunyai besaran kecepatan, frekuensi, dan panjang gelombang. λ =v/f

Dimana :

λ = panjang gelombang bunyi

v = cepat rambat bunyi di udara

f = frekuensi gelombang bunyi = frekuensi

 

  1. Tujuan Percobaan
  2. Memahami fenomena resonansi gelombang secara teori dan praktek
  3. Dapat menghitung cepat rambat gelombang bunyi di udara
  4. Dapat menentukan frekuensi suatu gelombang bunyi

 

 

  1. Alat-alat Percobaan

Peralatan yang disediakan di laboratorium :

 

  1. Tabung resonansi
 1 Yaitu tabung gelas yang terhubungkan dengan jerigen melalui selang pada bagian bawahnya. Didalam jerigen dan tabung resonansi ini terdapat air yang diberi larutan pewarna (agar mudah terlihat). Dengan mengatur posisi jerigen, maka posisi ketinggian permukaan air dalam tabung resonansi dapat diatur

 

 

2. Garputala yang belum diketahui frekuensinya                       

2 Digunakan sebagai sumber gelombang yang akan dicari nilai frekuensinya.

 

 

 

 

3. Audio Frequency Generator

3 yang dapat menghasilkan gelombang bunyi dengan nilai frekuensi bervariasi, sedangkan sistem fisis yang ikut bergetar adalah molekul-mekul udarayang berada dalam kolom udara yang bergetar karena variasi tekanan. besi !

 

 

 

 

  1. Teori Dasar

Sebuah benda akan ikut bergetar dengan benda yang sedang bergetar apabila frekuensi dari benda tersebut sama. Peristiwa seperti ini disebut peristiwa resonansi. Dan frekuensi benda yang ikut bergetar tersebut disebut frekuensi alamiahnya. Contoh lain yang lebih dramatis adalah kaca-kaca rumah akan bergetar bahkan mungkin saja pecah ketika pesawat udara melintas cukup rendah di atas rumah, hal ini karena frekuensi alamiah kaca bersesuaian dengan frekuensi gelombang suara pesawat yang melintas.

 

Dalam teknologi komunikasi, resonansi sangat memegang peranan penting dalam penalaan (penangkapan) gelombang elektromagnetik (EM) seperti pada pesawat penerima radio, televisi, telepon seluler dan sebagainya.Seperti yang telah dikemukakan bahwa syarat terjadinya resonansi adalah adanya sumber gelombang yang mempunyai frekuensi yang sama dengan frekuensi alamiah suatu benda.

Pada hakekatnya gelombang menjalar adalah suatu penjalaran gangguan, energi atas atau momentum Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti gelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium, seperti gelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnya akan bergetar. Perumusan matematika suatu gelombang dapat diturunkan dengan peninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari ketentuan pengulangan bentuk, gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang non periodik.

Jika dua buah gelombang merambat dalam satu medium, hasilnya adalah jumlah dari simpangan kedua gelombang tersebut. Hasil dari supersosisi ini menimbulkan berbagai fenomena yang menarik, seperti adanya pelayangan, interferensi, difraksi, dan resonansi. Misalkan superposisi dari suatu gelombang datang dengan gelombang pantulnya bisa menghasilkan gelombang yang dikenal sebagai gelombang stasioner atau gelombang berdiri.

Jika gelombang datang secara terus menerus maka akan terjadi resonansi. Resonansi pada umumnya terjadi jika gelombang mempunyai frekuensi yang sama dengan atau mendekati frekuensi alamiah, sehingga terjadi amplitudo yang maksimal. Peristiwa resonansi ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, misalkan saja resonansi gelombang suara pada alat-alat musik.
Gelombang suara merupakan gelombang mekanik yang dapat dipandang sebagai gelombang simpangan maupun sebagai gelombang tekanan.

Jika gelombang suara merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka antara gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung akan terjadi superposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri jika panjang tabung udara merupakan kelipatan dari ( = panjang gelombang).
Jika gelombang suara dipandang sebagai gelombang simpangan, pada ujung tabung yang tertutup akan terjadi simpul, tetapi jika ujungnya terbuka akan terjadi perut (lihat Gb, Ia dan Ib)

4 5

Untuk tabung yang salah satu ujungnya tertutup, hubungan antara panjang tabung L dan panjang gelombang adalah:
6
Dan untuk tabung yang kedua ujungnya terbuka, maka :

7

Karena ukuran garis tabung kecil jika dibandingkan dengan panjang gelombang, perut gelombang simpangan tidak tepat terjadi pada ujung terbuka didekatnya (lihat Gb-2), pada suatu jarak e= ± 0,6 R diluar tabung (R = jari-jari tabung)

Hasil Percobaan

Rumus-rumus diatas hanyalah tepat apabila diameter tabung jauh lebih kecil dari pada panjang gelombang yang dirambatkan. Dalam keaddan demikian tidak ada energi gelombang yang keluar dari tabung.

Untuk menghitung Resonansi Gelombang bunyi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

1. Regresi Linear (mencari x dan y dan membuatnya dalam bentuk tabel)
1

  1. Analitis ( menentukan nilai V untuk masing-masing pasangan data pada tiap-tiap frekuensi pengamatan yang dilakukan)
2

 

  1. Empiris (menggunakan persamaan dimana t=suhu ruangan praktikum °C )

10

Kesimpulan

 

ü  Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium

ü  Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang

ü  Macam – macam gelombang bunyi adalah berdasarkan perambatan gelombang : gelombang transversal , gelombang longitudinal .

 

Daftar Pustaka

 

http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-resonansi-bunyi.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *