WBS, How depth should it be?

mnp

WBS atau sering disebut Work Breakdown Structure atau “CWBS,” [1] dalam manajemen proyek dan rekayasa sistem , adalah rincian proyek yang berorientasi pada deliverable menjadi komponen yang lebih kecil. Struktur rincian kerja adalah proyek utama yang dapat mengantarkan pekerjaan tim ke bagian yang dapat dikelola. Badan Manajemen Proyek Pengetahuan (PMBOK 5) mendefinisikan struktur rincian kerja sebagai “Dekomposisi hierarkis dari total lingkup pekerjaan yang akan dilakukan oleh tim proyek untuk mencapai tujuan proyek dan menciptakan kiriman yang diperlukan.”. Yaitu terdiri dari dari struktur , perincian dan pekerjaan. WBS ini merupakan metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarkis. Adapun Tujuan WBS seperti Melengkapi komunikasi antar personal proyek, Menjaga konsistensi dalam pengendaliandan pelaporan proyek, Cara efektif untuk melengkapi tugas manajemen, Setelah WBS berhasil disusun dan perkiraan lama waktu pelaksanaan telah dihitung, selanjutnya dilakukan penyusunan jadwal kerja.

Pada dasarnya ada dua jenis model deskripsi penjadwalan, yaitu Bar Chart dan Network diagram
Bar Chart : Yang hanya menerangkan flow time dari setiap pekerjaan dan tanpa keterkaitan antar pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan pada presentasi
Network diagram : Yang menunjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi saat kritis pada jadwal.

WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail. Setiap perusahaan akan menggunakan metode sendiri untuk meruntuhkan sebuah proyek menjadi komponen WBS, dan setiap proyek kemungkinan akan memiliki WBS sendiri berdasarkan pada sifat proyek. Beberapa proyek akan dipecah sesuai tahapan proyek; beberapa akan dipecah sesuai dengan bidang proyek yang berbeda. Selain itu, beberapa tugas di WBS dapat dilakukan oleh individu, beberapa mungkin dilakukan oleh tim dan beberapa, seperti aktivitas pelaporan, mungkin memerlukan masukan dari keseluruhan tim manajemen. Penting untuk dicatat bahwa ada beberapa metode yang berbeda untuk mengacu pada elemen WBS, dengan beberapa perusahaan membicarakan tugas dan sub tugas, sementara yang lain membicarakan fase dan aktivitas. Hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik.

WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluuuh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure. Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top down dan secara hirarkis menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengan Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan, Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal, dan menghitung biaya, Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek .

Ada empat macam bentuk dasar dari WBS yang biasa digunakan dalam proses pembuatan aplikasi penggajian, yaitu :

Linear
Hirarki
Non Linear
Campuran (Composite)

Namun terdapat manfaat utama dari WBS, yaitu sebagai berikut :
1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.
2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
3. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.

Sebuah elemen struktur rincian kerja mungkin produk, data, layanan, atau kombinasinya. Sebuah WBS juga menyediakan kerangka kerja yang diperlukan untuk biaya rinci memperkirakan dan kontrol bersama dengan menyediakan panduan untuk pengembangan jadwal dan kontrol.

Aturan 100% WBS
100% Aturan menyatakan bahwa WBS mencakup 100% dari pekerjaan ditentukan oleh lingkup proyek dan menangkap semua kiriman – internal, eksternal, sementara – dalam hal pekerjaan yang harus diselesaikan, termasuk manajemen proyek. 100% aturan adalah salah satu prinsip yang paling penting membimbing pengembangan, dekomposisi dan evaluasi WBS. Aturan ini berlaku di semua tingkatan dalam hirarki: jumlah pekerjaan di tingkat “anak” harus sama 100% dari pekerjaan yang diwakili oleh “orang tua” dan WBS tidak harus mencakup setiap pekerjaan yang berada di luar ruang lingkup yang sebenarnya dari proyek.

Terminal Element
Di Struktur Perincian Kerja elemen ini, biasa dikenal sebagai paket pekerjaan,yaitu item yang diperkirakan dalam hal kebutuhan sumber daya, anggaran dan durasi yang dihubungkan oleh dependensi; dan dijadwalkan. Di persimpangan dari elemen WBS dan satuan organisasi, rekening kontrol dan paket pekerjaan yang mapan dan kinerja direncanakan, diukur, dicatat dan dikendalikan.

sumber :
https://www.dictio.id/t/work-breakdown-structure/3233
https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Work_breakdown_structure&prev=search
https://id.scribd.com/document/76485958/WBS-Adalah-Suatu-Metode-Pengorganisaian-Proyek-Menjadi-Struktur-Pelaporan-Hierarakis
http://adrianade.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-wbs-dan-manfaat-beserta.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *